Boyolali-Ratusan warga di Desa Sukorame dan
Pusporenggo, Musuk, Boyolali mulai kesulitan air bersih, menyusul
menyusutnya sumber air yang selama ini digunakan warga. Aliran air yang
biasa disalurkan melalui pipa ke bak-bak penampungan seringkali mati.
Dampak kekeringan mulai meluas, sebelumnya warga di lereng
Merapi-Merbabu kesulitan mendapatkan air bersih. Saat ini, kesulitan air
bersih merembet ke wilayah bawah, seperti di Desa Sukorame dan Desa
Pusporenggo.
Selama ini warga di dua desa tersebut mengandalkan air dari Tuk
Talang, namun sejak dua bulan ini debit air terus mengalami penurunan.
Penyusutan air di sumber Tuk Talang mencapai 70 persen. Padahal pada
musim kemarau tahun-tahun sebelumnya, penyusutan air di Tuk Talang yang
menjadi andalan warga paling parah hanya 50 persen.
“Debit air memang turun, paling parah tahun ini, kita sedang mencari
solusi untuk mencari sumber air lain,” ungkap Kades Sukorame, Marjuli,
Kamis ( 27/9).
Sementara itu, sejumlah bak penampungan yang selama ini digunakan
warga untuk menyimpan air dari sumber banyak yang kosong. Warga sendiri
mulai beralih ke sumur yang ada, tapi debit air sumur juga menurun.
Kedalaman sumur mencapai 30 meter hingga 40 meter.
”Airnya makin susah. Sumber air yang disalurkan ke bak penampungan
air keluarnya sangat sedikit karena harus dibagi-bagi,” tandas Suparmo,
warga Sukorame.
Desa Sukorame dan Pusporenggo Krisis Air Bersih
Written By Unknown on Jumat, 28 September 2012 | 09.24.00
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Boyolali
0 komentar:
Posting Komentar