Air Dam Solo Menyusut, Musim Tanam Mundur

Sukoharjo – Musim Tanam I (MT I) di Kabupaten Sukoharjo dipastikan mundur. Kemunduran MT I tersebut lantaran, penundaan penutupan Dam Colo sebagai kegiatan pemeliharaan untuk mengabulkan permintaan petani yang terancam gagal panen lantaran kekurangan air. Selain itu, kondisi curah hujan yang belum maksimal juga menjadi faktor penyebab berkurangnya volume air di Dam Colo.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, Giyarti, kemarin, mengatakan, biasanya Musim Tanam I dimulai setiap 1 November, bersamaan dengan dibukanya kembali saluran irigasi Dam Colo setelah melakukan pemeliharaan. Mundurnya MT I sebagai konsekuensi permintaan petani untuk penambahan debit air dan penundaan penutupan dam colo.

“Dipastikan Musim Tanam I tahun ini (2012) ditunda. Hal itu, sebagai konsekuensi permintaan petani untuk menambah debit air dan menunda penutupan dam colo. Debit air di Dam Colo sangat terbatas untuk mencukupi kebutuhan MT I, terlebih curah hujan dirasa juga belum maksimal,” ujar Giyarti.

Suplai utama Dam Colo diperoleh dari Waduk Gajah Mungkur. Sedangkan volume air terus menipis. Sebenarnya, pihaknya menyayangkan permintaan petani untuk menambah debit air. Namun hanya itu satu-satunya cara untuk menghindari gagal panen.

“Air dari Waduk Gajah Mungkur kan bukan hanya untuk pertanian. BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) sudah membuat jadwal dan perencanaan. Saya juga sempat dimarahin karena permintaan petani tersebut. Tapi ya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan tanaman padi petani, ya mau gimana lagi,” imbuhnya.